KTT Anak-anak untuk mewujudkan aksi nyata bagi generasi masa depan

Februari 5, 2025 - Durasi membaca: 2 menit

Ketua DPR Puan Maharani menyatakan bahwa KTT Pemimpin Dunia tentang Hak-Hak Anak, yang diprakarsai oleh Paus Fransiskus di Vatikan, berpotensi menjadi katalisator tindakan nyata untuk menyuarakan hak-hak anak.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan dari kantornya pada hari Selasa, Maharani menguraikan berbagai tantangan dunia yang dihadapi anak-anak, termasuk putus sekolah, kemiskinan ekstrem, dan dampak perang.

Dia menekankan perlunya semua pemangku kepentingan untuk merancang strategi baru untuk membantu dan melindungi anak-anak.

Maharani mencatat bahwa KTT ini sejalan dengan upaya DPR untuk memperjuangkan hak-hak anak.

"Anak-anak di seluruh dunia terus menghadapi ancaman serius terhadap hak-hak mereka, termasuk eksploitasi dan pelecehan," katanya.

Untuk mengatasi ancaman tersebut, beberapa inisiatif dapat dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan anak, antara lain mereformasi pendidikan melalui pembelajaran digital, menyelenggarakan kelas pembelajaran jarak jauh, dan memanfaatkan platform pembelajaran yang dipersonalisasi dengan artificial intelligence (AI).

"Dengan mengintegrasikan pendidikan dengan pelatihan kejuruan, kita dapat membekali anak-anak dengan keterampilan praktis untuk membuat mereka tidak terlalu rentan terhadap pekerjaan yang eksploitatif," katanya.

Maharani kemudian menyoroti pemanfaatan teknologi digital sebagai alat untuk melindungi hak-hak anak.

"Platform digital dan AI dapat melacak dan mencegah perdagangan manusia," tegasnya.

Selain itu, dia menyerukan kerja sama global dari masyarakat internasional untuk mencegah pekerja anak dan perdagangan manusia yang menjadi isu lintas batas.

Akibatnya, dia menekankan perlunya kerja sama internasional yang kuat untuk membongkar jaringan kriminal yang mengeksploitasi anak-anak.

Maharani menyatakan keyakinannya bahwa dunia tidak dapat lagi mengandalkan metode yang sudah ketinggalan zaman untuk memerangi masalah yang mengakar terkait dengan anak-anak.

"Masa depan anak-anak kita tergantung pada tindakan yang kita ambil hari ini. Mari kita menjadi bagian dari perubahan bagi mereka," tegasnya.

Dia kemudian mengajak semua pihak untuk melindungi anak-anak sebagai segmen masyarakat yang paling rentan.

"Ketika kita melindungi seorang anak, kita melindungi diri kita sendiri, dan kita melindungi masa depan umat manusia," tambahnya.

About

Majalah Medan Bahasa